11 Januari 2010

Pengertian CSS

CSS (Cascading Style Sheet) adalah standard pembuatan dan pemakaian style untuk dokumen terstruktur yang digunakan untuk mempersingkat penulisan tag HTML seperti font,color,text, dan table menjadi lebih ringkas sehingga tidak terjadi pengulangan tulisan.

Dulu, sebelum CSS menjadi standar untuk mendesain halaman web seperti sekarang, halaman web di desain menggunakan table. Jadi dibuat dulu desainnya, dalam format .psd atau jpeg, lalu di slice atau di potong potong menjadi bagian – bagian terpisah. setelah itu dibuat table dengan ukuran yang sesuai, lalu desain tadi di “tempel” pada table sebagai image yang melekat pada tabel, atau sebagai background. Kelemahan dari cara seperti ini adalah, halaman web menjadi berat karena kolom – kolom penyusun table tr dan td diberi tambahan atribut image source. Side effect dari hal ini adalah halaman web menjadi padat dan tidak SEO friendly.
Desain dengan tabel :

1. Buat desainnya. menggunakan .psd ( photoshop ) atau .cdr ( coreldraw )
2. buat tabelnya. menggunakana tag table, tr dan td
3. potong – potong desain sesuai dengan kolom pada tabel, lalu “selipkan” desain pada kolom tabel menggunakan sebagai elemen image tabel atau background.

Dengan CSS, cara kerja ini dirubah. Anda membuat halaman HTML, lalu anda berikan identitas pada bagian2 tertentu dengan tag div. Lalu anda buat satu file css, bisa di selipkan pada bagian file berbeda dan di hubungkan dengan tag. File CSS tadi memberikan nilai dan definisi pada bagian tertentu dari halaman html tadi yang diberikan identitas melalu tag div.

Manfaat menggunakan CSS
• Memisahkan presentastion sebuah dokumen dari content document itu sendiri.
• Mempermudah dan Mempersingkat pembuatan dan pemeliharaan dokumen web
• Mempercepat proses pembacaan HTML.

AVATAR, BOX OFFICE MOVIE TAHUN INI

Avatar : Enter The World adalah sebuah film yang mengejutkan. Ini dapat dilihat dari bagaimana respon dunia untuk menyaksikan film ini. Avatar tak diragukan lagi untuk menjadi nominasi dalm ajang piala oscar.


Pemasukan film Avatar terus bertambah. Selangkah lagi bukan tak mungkin film garapan James Cameron itu akan menjadi film terlaris sepanjang masa. Posisi bergengsi tersebut saat ini masih ditempati Titanic. Film yang juga digarap Cameron itu mendapatkan pemasukan total USD 1,8 miliar (Rp 16,9 triliun) saat ditayangkan pada 1997.

Selain merajai box office, penghasilan dari penjualan tiket Avatar terbilang luar biasa. Kurang dari tiga minggu diluncurkan, film produksi studio 20th Century Fox tersebut menghasilkan USD 1,13 miliar (Rp 10,3 triliun ). Jumlah itu melampaui penghasilan The Lord of the Rings: The Return of the King yang sebelumnya duduk di posisi kedua film terlaris sepanjang masa dengan raihan USD 1,1 miliar (Rp 10,6 triliun).

Tingginya penghasilan yang diraih Avatar tersebut diperkirakan karena harga tiket 3D-nya terbilang mahal. Namun, hal itu tidak mengubah apa pun. Avatar tetap menorehkan prestasi. Berbagai rekor dicatat film berdurasi 2 jam 40 menit tersebut.

Awal bulan ini, Avatar menjadi film tercepat yang meraup penghasilan USD 1 miliar (Rp 9,6 triliun) untuk penjualan tiket di seluruh dunia. Dikutip dari situs boxofficemojo kemarin, rincian pemasukan Avatar adalah dari pasar domestik USD 374 juta (Rp 3,4 triliun) dan wilayah internasional USD 757 juta (Rp 6,9 triliun). Jumlah itu pasti bertambah karena Avatar masih diputar di bioskop hingga saat ini.

Penghasilan tersebut tentu setara dengan kerja keras Cameron dan krunya. Pasalnya, film yang mengombinasikan antara teknologi digital dan aksi riil itu juga menelan biaya besar sekitar USD 500 juta (Rp 4,6 triliun).

Untuk Oscar, Avatar berpeluang mengekor jejak Titanic yang berhasil memenangi 11 piala. Sejak Desember lalu, Avatar diprediksi membawa pulang setidaknya sembilan piala Oscar.

Banjir uang yang menggenangi Avatar sangat mungkin membuat film itu mempunyai sekuel. Dalam sebuah wawancara, Cameron menyatakan akan membuat Avatar menjadi film trilogi. Namun, ada syaratnya.

Cameron merasa harus membuat sekuel kedua sekarang. Namun, itu hanya terjadi jika mereka bisa menghasilkan banyak uang dari film pertama. Cameron sudah memiliki gambaran sekuel kedua dan ketiganya, tetapi ia merahasiakannya.

Sementara itu, dikabarkan juga bahwa Cameron akan membuat film lain lagi. Kali ini bukan bergenre fiksi ilmiah. Melainkan sebuah film yang diambil dari buku karangan Charles Pellegrino. Judulnya The Last Train From Hiroshima: The Survivors Look Back. Buku tersebut mengisahkan tentang dua hari menegangkan selama dan sesudah bom atom di Hiroshima, Jepang. Saksi hidup, yaitu warga Jepang dan pilot AS, menjadi sumber utama buku itu.

KATALOG ONLINE